Computer Crime
Serangan Terhadap
Perusahaan AS Berasal dari Hacker Eropa Timur
CHIP.co.id - Ketika banyak ahli kemanan komputer
menuduh Cina sebagai pelaku serangan siber terhadap perusahaan dan surat kabar
Amerika Serikat akhir-akhir ini, Bloomberg melaporkan bahwa beberapa serangan
malware itu mungkin berasal dari Eropa Timur.
Penyelidik
yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Bloomberg bahwa mereka percaya
kelompok kriminal siber tersebut berbasis di Rusia atau Eropa Timur.
Mereka melancarkan serangan ke Facebook, Twitter, dan Apple untuk mencuri hak
kekayaan intelektual, lalu menjualnya di pasar gelap.
Bukti
bahwa serangan ini berasal dari Eropa Timur terlihat dari jenis malware yang
mereka gunakan, yang umumnya digunakan oleh kelompok kriminal daripada
mata-mata pemerintah. Selain itu, penyelidik juga telah melacak setidaknya satu
server yang digunakan hacker ke perusahaan hosting di Ukraina.
Selama
gelombang penyerangan berlangsung, setidaknya 40 perusahaan di AS sudah menjadi
korban dalam beberapa bulan terakhir.
__________________________________________________________________________________
NATO
dan Eropa Kelimpungan Akibat Ulah hacker
Serangan
para hacker dalam beberapa waktu terakhir nampaknya tidak kunjung surut. Di
awal bulan ini, sebagian besar pemerintahan di Eropa dibuat kalang kabut karena
silih ganti diserang.
Seperti
yang dilansir oleh Reuters (27/2), para peretas diketahui mencoba membobol
beberapa lusin komputer yang tersebar di beberapa agensi pemerintahan di Eropa.
Bahkan, komputer milik NATO pun juga tidak luput dari serangan ini.
Kaspersky
Lab dan CrySyS mencatat bahwa setidaknya ada beberapa pemerintahan seperti
Republik Ceko, Irlandia, Portugal, dan Rumania menjadi sasarannya. Hal ini
belum termasuk beberapa organisasi lainnya yang juga tersebar di Hongaria,
Belgia, dan Ukraina.
Menurut
Kaspersky dan CrySyS, serangan ini sendiri disebabkan oleh sebuah malware
bernama MiniDuke. Malware ini mampu masuk ke dalam sistem komputer pemerintahan
di Eropa dengan memanfaatkan sebuah celah dari program Adobe.
Para
peneliti menduga bahwa malware ini bisa digunakan untuk melakukan aksi spionase
karena sasarannya yang menyerang pihak pemerintah. Namun, mereka belum
mengetahui motif apa yang tersembunyi di balik serangan ini.
Di
tambah lagi, serangan menggunakan MiniDuke bisa dibilang baru dan unik di
Eropa. "Serangan ini sangat baru, unik, dan berbeda," kata Kurt
Baumgartner, peneliti keamanan senior dari Kaspersky Lab.
Meskipun
serangan ini sudah diketahui penyebabnya, ternyata para ahli belum bisa
berspekulasi tentang siapa dalang yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Hal
ini dikarenakan tidak ada tuntutan atau klaim apapun dari para hacker.
______________________________________________________________________
China Tuding Hacker AS Retas Situs Militer
Jakarta (ANTARA News) - Jurubicara
Kementerian Pertahanan China, Geng Yansheng, mengatakan situs kementeriannya
dan situs-situs militer China seringkali diserang para peretas yang berasal
dari Amerika Serikat.
"Berdasarkan tampilan alamat internet
protokol (IP address), jaringan Kementerian Pertahanan China dan jaringan situs
militer menerima 14,4 juta serangan per bulan pada 2012 dari peretas
asing. Serangan dari AS terhitung 62,9 persen," kata Yansheng dalam situs
resmi Kementerian Pertahanan China.
Yansheng juga menanggapi tuduhan perusahaan
Mandiant yang melaporkan serangkaian serangan siber terhadap
perusahaan-perusahaan di AS dari unit militer China.
"Hukum China melarang serangan peretas,
segala tindakan pelanggaran keamanan Internet. Militer China tidak pernah
mendukung tindakan peretas," sebut Yansheng.
Kementerian Pertahanan China, lanjut
Yansheng, juga meminta penjelasan dari AS terkait kebijakan
"pencegahan" serangan siber.
"Tindakan itu tidak kondusif terhadap
kerjasama masyarakat internasional untuk meningkatkan keamanan jaringan
(Internet)," kata Yansheng.
China dan AS terlibat rangkaian klaim
serangan-serangan jaringan Internet (cyber) sepekan terakhir sejak laporan
perusahaan Mandiant.
Pada 19 Februari lalu, perusahaan keamanan komputer
itu menuduh unit militer rahasia China yang berbasis di Shanghai sebagai pihak
yang bertanggung jawab atas serangkaian serangan peretas yang mencuri rahasia
perdagangan AS.
__________________________________________________________________________
Situs Pemkab Gunungkidul Diretas Hacker Malaysia
Direskrimsus Polda DIY
Soal Hacker
TRIBUNNEWS.COM YOGYA, Direskrimsus Polda DIY, Kombes Pol
Joko Lelono menanggapi dugaan bahwa beberapa situs resmi milik pemerintah
Kabupaten Gunungkidul diretas oleh hacker Malaysia, mengatakan, kejadian serupa
sebelumnya memang beberapa kali terjadi. Namun, temuan di Pemkab Gunungkidul
bukan tidak mungkin kejadian baru.
"Kami pernah menangani beberapa kejadian serupa. Tapi
lupa berapa kali, ada di data kami," ungkapnya, Jumat (15/2/2013) sore.
Joko Lelono menegaskan, apakah peretas tersebut dari dalam
negeri atau luar negeri, sebenarnya tidak menjadi masalah. Terpenting, Polda
DIY akan segera mengomunikasikannya dengan Bareskrim. Untuk menanganinya, jika
kejadian itu telah dilaporkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran
Polres Gunungkidul.
"Karena kami selain melalui dunia maya, juga harus cek
lapangan. Kami akan kumpulkan data termasuk dari pemkab apakah benar pelaku
hacker itu alurnya ke Malaysia," jelasnya.
Menurutnya, dari hasil perbuatan peretas itu sendiri dalam
situs kemungkinan memang dapat ditelusuri pelakunya. Hanya, untuk
penangkapannya tidak mudah karena pelaku tidak jarang di luar negeri.
Demikian juga mengenai motif pelaku, Joko mengaku belum
dapat memastikan. Pasalnya, jika pelaku belum tertangkap, maka apa motif
sebenarnya tidak akan diketahui. Namun, dari kasus yang sudah pernah
ditanganinya, pelaku hanya iseng, dan coba-coba.
"Kalau memang nanti dilaporkan ke Porles, kami siap
membackup. Jika benar dari luar negeri, Malaysia, kami akan komunikasikan ke
Bareskrim," katanya.(ose)
________________________________________________________________________
Akibat Mengkritisi Pemerintah, Web Aceh Shimbun.com Di Hacker
LHOKSEUMAWE (Berita): Diduga akibat mengkritisi pemerintah
Aceh terkait pelantikan pejabat bermasalah dan juga pemberitaan korupsi di Aceh
Utara dan Kota Lhokseumawe, web acehshimbun.com di hecker.
Redaktur acehshimbun.com, Reza Angkasah kepada berita Rabu
(20/2) mengatakan, situs berita media online acehshimbun.com telah di hecker
oleh orang-orang yang tidak senang dengan pemberitaan selama ini. “web kami
dihecker sejak pukul 12.00 Wib siang tadi dan saya duga akibat isu pelantikan
pejabat bermasalah di pemerintahan Aceh”.
Menurutnya, media online tersebut sering menyajikan
berita-berita yang sifatnya mengkritisi pemerintah aceh berkaitan dengan pelantikan
pejabat bermasalah dan pejabat di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe
serta kabupaten lainnya yang terlibat dengan korupsi.
Meskipun demikian pihaknya meminta kepada pihak-pihak yang
kurang senang dengan pemberitaan agar dapat menyampaikan langsung ke redaksi.
Sekarang ini tim IT acehshimbun.com sedang
bekerja untuk melakukan perbaikan terhadap gangguang peretas tersebut. “ insya
ALLAH dalam waktu tidak lama sudah dapat diperbaiki lagi," harap
Reza.(mal)
________________________________________________________________________________
Kasus Masih Disidik, Hacker Situs SBY akan Dibina Polri
Jakarta - Masih ingat 'Jember Hacker' Wildan Yani Ashari?
Aksi pemuda berusia 22 tahun asal Jember mengusili situs presidenSBY.info
berbuah penahanan oleh Polri. Lulusan SMK Bangunan ini pun disidik atas
tindakan usilnya itu. Sejak akhir Januari lalu, dia mendekam di tahanan Polri.
"Saat ini sedang tahap penyelesaian perkara,"
jelas Direktur Eksus Mabes Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto saat berbincang,
Selasa (5/3/2013).
Kasus Wildan memang masih bergulir. Tapi pihak kepolisian
juga melakukan pendekatan kemanusiaan. Wildan yang diamankan dari sebuah warnet
di Jember pada Jumat (25/1) selama ini juga diperlakukan dengan baik di tahanan
Bareskrim.
Bahkan Polri juga berencana melakukan pembinaan pada Wildan.
Rencana itu masih digodok. Kabarnya Wildan akan disekolahkan.
"Tidak menutup kemungkinan hal itu untuk dilakukan
dalam rangka pembinaan hacker supaya kegiatannya positif dan mendukung
pengamanan cyber space di Indonesia," terang Arief.
Show
0 Comments
prev